Kamis, 01 Desember 2011

10 musisi tewas

Kurt Cobain (Foto:Ist)
Kurt Cobain (Foto:Ist)
JAKARTA - Amy Winehouse yang meninggal akibat overdosis obat-obatan terlarang, mengingatkan telah banyak musisi dunia yang tewas sia-sia karena memilih narkoba sebagai teman di tengah puncak popularitas.

Berikut 10 musisi dunia yang tewas overdosis.

1.Jimi Hendrix

Musisi yang lebih dikenal 'Dewa Gitar' yang dikenal gitaris sepanjang masa ini, meninggal karena narkoba, sepanjang hidupnya penyanyi kelahiran London 18 Septembr 197o itu telah mencoba berbagai obat-obatan terlarang, hingga akhirnya barang haram tersebut merenggut nyawanya.

2. Jim Morrison

Jim yang merupakan vokalis 'The Doors' meninggal di usia 27 tahun di bathtub apartemennya. Sejak bergelut di dunia musik, musisi kelahiran Melbourne, 8 Desember 1943 itu mengalami ketergantungan minuman keras, obat-obatan terlarang serta seks.

Terlepas dari itu, Jim menurut majalah Rolling Stone, dinobatkan sebagai salah satu dari 100 penyanyi terbesar sepanjang masa, lewat keunikan musik 'The Doors' yang digabungkan dengan lirik bernuansa gelap yang menjadi salah satu kelompok musik terbesar dalam dunia rock and roll.

3. Janis Lyn Joplin

Joplin adalah penyanyi sekaligus pencipta lagu dan penulis aransemen asal Port Arthur, Texas, Amerika Serikat. Penyanyi soul blues ini ditemukan tewas di lantai kamar hotelnya di Los Angeles akibat over dosis heroin dan minuman keras favorite-nya Southern Comfort.

Ia mencapai puncak kesuksesan pada akhir tahun 1960-an sebagai penyanyi solo setelah sebelumnya menjadi vokalis 'Big Brother and the Holding Company'. Pada tahun 2004, majalah Rolling Stone menempatkannya di urutan ke-46 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa.

4. Kurt Cobain

Memiliki nama asli Kurt Donald Cobain, penyanyi, penulis lagi serta gitarid band grunge Nirvana ini tewas mengenaskan di atas garasi rumahnya di Lake Washington dengan kepala hancur akibat peluru yang ditembakkan ke mulutnya.

Pada 1991, lewat smells like, teen spirit membawa Cobain ke puncak kesuksesan sekaligus menandai bermulanya perubahan besar dalam musik pop dari jenis musik yang populer di tahun 1980-an seperti glam metal, arena rock, dan dance-pop, kepada grunge dan alternative rock.

Untuk menggenang Cobain, pada 13 Mei 2010 - 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan 'Kurt'.

5. Brian Jones

Jones yang lahir di Inggris 3 Juli 1969, merupakan gitaris band rock and roll 'Rolling Stone', merupakan musisi cerdas yang mengajari Mick Jagger bermain harmonika, namun akibat kecanduan minuman keras dan obat terlarang, membuat kemahiran bermusik Jones menurun.

Akibat alkohol pula, Jones ditemukan tewas tenggelam di kolam renang di Cotchford Farm, oleh teman wanitanya Anna Wohlin.

6. James Owen Sullivan a.k.a

Sullivan atau lebih dikenal The Red merupakan drummer sekaligus penyanyi latar untuk grup musik 'Avenged Sevenfold', serta menjadi lead vocal pada grup musik 'Pinkly Smooth'.

The Red ditemukan tewas pada 28 Desember 2009, di kediamannya di kawasan California selatan, pada usia 28 tahun akibat over dosis obat-obat terlarang.

Semasa kariernya bersama Avenged Sevenfold, The Rev pernah memberi kontribusi dalam penggarapan single A Little Piece of Heaven. Di Indonesia sendiri, The Rev sudah dua kali manggung di Jakarta, yang terakhir pada Oktober tahun lalu.

7. John Bonham

John Henry "Bonzo" Bonham ditemukan tewas pada 25 September 1980 pada usia 32 tahun. Ia merupakan seorang drummer dari Britania Raya dari kelompok musik 'Led Zeppelin'.

Bonham yang merengkuh kesuksesan pada usia muda membuatnya bersahabat dengan minuman keras terutama vodka, yang membawanya pada kematian akibat sesak nafas.

Meski telah tiada, kepiawaiannya menabuh drum hingga kini masih memiliki pengaruh besar untuk banyak pemain drum.

8. Judy Garland

Aktris yang melejit film 'The Wizard of Oz' pada 1939, Garland yang juga seorang penyanyi yang memiliki nama asli Frances Ether Gumm ini tewas akibat over dosis obat tidur pada usia 47 tahun, setelah sebelumnya beberapa kali mencoba bunuh diri akibat tekanan masalah pribadi.

Pada tahun 1999, American Film Institute atau Lembaga Film Amerika Serikat menaruhnya di antara sepuluh aktris wanita terbesar dalam sejarah perfilman Amerika Serikat.

9. Elvis Presley

Elvis yang dinobatkan sebagai Raja Rock 'n' Roll, ditemukan tewas di usia 42 tahun, pada 16 Agustus 1977 di rumahnya di Graceland di Memphis akibat serangan jantung, karena kecanduan obat-obat dokter seperti obat tidur.

10. Amy Winehouse

Musisi jazz dan blues, Amy Winehouse ditemukan tewas di rumahnya, di London Sabtu (23/7/2011) pukul 4.15 waktu setempat. Kematian Amy diduga hingga kini masih menjadi tanda tanya besar, namun dugaan sementara pihak kepolisian, Amy tewas akibat overdosis ekstasi. (efi)
(ang)

perkembangan intelektual sosial anak

Jumat, 17 April 2009
Pengaruh Musik Dalam Kehidupan Manusia

PENGARUH MUSIK PADA MANUSIA DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL SERTA SOSIAL ANAK-ANAK

Musik sangat berperan penting bagi perkembangan IQ (Intelegent Quention), bagi manusia, khusunya musik klasik, terutama bagi anak-anak. Dewasa ini banyak orang tua yang tidak peduli dan mengetahui akan pentingnya musik terhadap perkembangan intelektual dan social anak, kesehatan jiwa dan fisik.

Musik merupakan bahasa yang universal, karena musik mampu di mengerti dan dipahami oleh setiap orang dari bangsa apapun di dunia ini. Tidak bisa dihindari lagi bahwa musik telah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia . Selain itu, musik juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan kedisiplinan dan karakter anak-anak dalam usia dini.

Para ahli telah membuktikan penelitiannya tentang betapa pentingnya pengaruh musik terhadap perkembangan manusia diantaranya :

a. Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quention)

b. Musik memberi pengaruh pengaruh positif bagi manusia, diantaranya menunjang perkembangan intelektual dan social anak, kesahatn jiwa dan fisik. Seorang anak yang sejak kecil mendengarkan musik, khusunya musik klasik akan lebih berkembang kecerdasaanya dan intelegensinya. Tingkat kedisiplinannya lebih tinggi.

c. Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidikan mengatakan “musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut sehingga iya berperan besar dalam perkembangan otak, karakter, bahkan raga manusia”.

d. Musik bisa menentramkan, menenangkan dan meyembuhkan.

pentingnya musik bagi tumbuh kembang anak

Musik ternyata mampu memengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialisasi. Tapi musik yang bagaimana?

Banyak pakar musik maupun pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Banyak fakta yang diungkap dari penelitian tersebut. Di antaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia. Musik klasik, misalnya karya-karya Mozart, mempunyai efek stimulasi yang baik bagi bayi. Tetapi dari penelitian lain diungkapkan bahwa sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi, dan anak-anak.

DIAWALI DARI SUARA IBU

Alunan musik memberikan manfaat, bahkan sejak janin di dalam kandungan. Mulai usia sepuluh minggu, janin sudah bisa mendengar suara-suara dari tubuh ibunya, seperti detak jantung dan desir aliran darah. Selanjutnya, sekitar usia enam belas minggu, janin mulai bisa mendengar suara-suara dari luar tubuh ibu. Bermula dari situlah mereka belajar untuk lebih jauh lagi mengenal berbagai suara yang ada di dunia ini.

Pada tahun pertama kelahirannya, otak bayi akan berkembang dengan sangat cepat dibandingkan pada usia-usia lainnya. Peranan suara dan musik pada tahapan ini adalah sebagai stimulan yang dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual dan emosional mereka. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Anne Blood dari Universitas McGill di Kanada, suara degup jantung ibu yang didengar si bayi saat menyusu pun dapat membuat berat bayi bertambah.

HARMONI MUSIK

Untuk mengetahui mengapa alunan musik berpengaruh pada kecerdasan anak, ada baiknya kita mengenal musik itu sendiri. Musik memiliki tiga bagian penting, yaitu bit, ritme, dan harmoni. Kombinasi ketiganya akan menghasilkan musik yang enak. Musik yang baik adalah musik yang menyelaraskan ketiganya. Di dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi pun sudah dapat menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Nah, musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan mempersubur perkembangan otak bayi.

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

Jelaslah bahwa bila sejak janin, anak-anak terbiasa mendengar musik-musik indah, banyak sekali manfaat yang akan dirasakan si anak. Bukan saja lebih meningkatkan kognisi mereka secara optimal, tapi musik juga membangun kecerdasan emosional. Selain manfaat kognitif dan emosi, masih banyak lagi kegunaan musik bagi anak-anak. Contohnya, musik dapat meningkatkan perkembangan motoriknya, meningkatkan kemampuan berbahasa, matematika, sekaligus kemampuan sosialnya, dan membangun rasa percaya diri.

Mengingat manfaat musik yang sungguh luas, kini juga mulai dikembangkan penggunaan musik untuk terapi. Dalam berbagai penelitian, diperlihatkan bukti-bukti pemanfaatan musik untuk menangani berbagai masalah; dari kecemasan hingga kanker, tekanan darah tinggi, nyeri kronis, disleksia, bahkan penyakit mental.

MENJADI MANDIRI

Terapi musik juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan dan potensi para tuna grahita, yaitu mereka yang mengalami keterbelakangan mental/”down syndrome” (kategori “feeble minded”/ringan dengan IQ 50-77), gangguan emosi ringan, keterlambatan bicara, autisme, kekakuan otot ringan (cerebral palsy), “hydrocephaly”, dan “asperger”.

Beberapa sekolah musik, salah satunya Kawai Music School di Jakarta, telah menyelenggarakan kursus musik untuk anak-anak yang kurang beruntung ini. Melalui program intervensi khusus yang didukung oleh pakar terapi musik, guru musik, musisi, neurolog, psikolog, serta dokter ahli gizi medik, anak-anak dengan kondisi “handicapped” ini mampu berkembang menjadi pribadi mandiri. Bahkan mampu berkarya melalui keterampilan khusus di bidang musik.

MEMILIH JENIS MUSIK

Para ibu tidak harus selalu memperdengarkan musik klasik kepada bayi atau anak-anaknya. Musik klasik umumnya digunakan mengingat dasar-dasarnya sendiri menyerupai ritme denyut nadi manusia. Jenis ini lebih dimungkinkan untuk bisa masuk dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia. Menurut penelitian, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia empat tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80% dengan musik. Jika kurang menyukai musik klasik, musik yang berirama tenang dan mengalun lembut bisa diperdengarkan pada janin, bayi, dan anak-anak. Musik ini pasti tetap memberi pengaruh yang baik.

manfaat musik klasik buat otak manusia

Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi.
Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak.
Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti.
Dikutip dari “INTISARI : Kumpulan Artikel Psikologi Anak 3” di mtvasiablog.com

Penelitian lain juga pernah dilakukan.
Frances Rauscher dan koleganya dari Universitas Wisconsin, AS melakukan penelitian hubungan antara kecerdasan dan musik. Para peneliti dari perguruan tinggi tersebut membagi dua kelompok tikus hamil. Kepada kelompok pertama diperdengarkan sejumlah sonata-sonata yang indah dari Mozart. Lalu, bayi-bayi tikus yang baru lahir masih tetap disuguhi musik yang sama sampai mereka berusia 2 bulan. Kelompok induk lainnya diperdengarkan musik minimalis Glass dan hal itu dilanjutkan sampai bayi-bayi tikus berusia 2 bulan. Rauscher dan kawan-kawannya kemudian menguji apakah “vitamin musik” yang diberikan sebagai makanan suplemen untuk dua kelompok tikus itu memberi dampak pada kecerdasan. Mereka menguji tikus-tikus bayi itu untuk berlomba di jaringan jalan yang ruwet, jalan yang simpang siur, untuk mendapatkan hadiah makanan. Hasil uji coba sangat mengesankan. Bayi-bayi tikus yang mendapatkan “vitamin musik klasik” dari sonata-sonata Mozart bekerja dengan sempurna dan sedikit sekali melakukan kesalahan dan mereka membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk makanan sebagai hadiahnya. Sedangkan kelompok tikus yang mendapat vitamin musik minimalis dari Glass tampak tidak secerdas kelompok “klasik”. Demikian laporan para peneliti dalam jurnal ilmiah Neurological Research seperti yang dikutip oleh Reuters (5/8/98).
Penelitian tersebut mengisyaratkan musik yang kompleks (musik klasik) telah meningkatkan daya belajar tikus terhadap ruang dan waktu (spatial-temporal). Dan hal ini juga berlaku untuk manusia. Para peneliti sampai pada kesimpulan, kemampuan spatial dapat ditemukan pada orang yang telah mendapat pelajaran matematika, musik dan ilmu pengetahuan. Penelitian diatas menguatkan hasil penelitian selama ini mengenai pengaruh musik klasik pada peningkatan kecerdasan. UNESCO Music Council malah telah menegaskan, pertama, musik klasik adalah alat pendidikan. Kedua, musik adalah alat untuk mempertajam rasa inteletual manusia (intellect Einfullung). Musik yang demikian biasanya mempunyai keseimbangan antara empat unsur musik, yakni melodi, harmoni, irama (rhythm) dan warna suara (timbre). Musik yang memenuhi persyaratan ini adalah musik klasik, semi klasik, musik rakyat juga musik tradisional seperti karawitan.
dikutip dari gloriamus.org
Sepertinya sudah saatnya kita menerapkan musik klasik untuk mencerdaskan anak bangsa.

pentingnya musik bagi manusia

Sebagai karya seni, musik pada hakikatnya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Adalah hal yang sangat keliru bila keberadaan musik hendak dipisahkan dari bidang-bidang kehidupan manusia lainnya. Bahkan diyakini bahwa musik memiliki kekuatan yang dapat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan manusia. Begitu pula musik sebagai bagian dari kebudayaan keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai yang hidup di masyarakat bersangkutan.

Sebagaimana dikemukakan oleh banyak tokoh pemikir kebudayaan, bahwa dunia kesenian – temasuk seni musik di dalamnya – merupakan bagian dari kebudayaan yang tak terpisahkan dari peradaban manusia, masyarakat atau suatu bangsa. Bahkan indikasi tinggi-rendahnya peradaban suatu masyarakat atau sebuah bangsa dapat ditelusuri dari nilai-nilai terkandung didalamnya, termasuk dari watak-watak karya keseniannya. Karena pada dasarnya karya seni (musik) merupakan refleksi perasaan, pikiran, atau cerminan realitas sosial dari nilai-nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat tersebut. Melalui musik ini pula kita dapat belajar tata nilai baik sosial-budaya, moralitas, spiritual, religius, maupun interaksi antarmanusia dalam kehidupan suatu masyarakat, bangsa atau negara.

Selanjutnya bagaimana mengintegrasikan peran dan fungsi musik dalam kehidupan di dalam kegiatan besar manusia bernama kebudayaan dan bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti sikap dan nilai hidup, moralitas, intelektualitas, edukasi, bahkan dalam kehidupan politik.

Jadi, sebegitu pentingkah musik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Sejauhmana pengaruh musik membentuk karakter bangsa dalam kehidupan bernegara? Masih relevankah pertanyaan ini dilontarkan untuk mempertegas kembali komitmen tanggungjawab para seniman musik di tengah pengaruh kekuatan ideologis global?

Menurut filsuf Plato asal Athena – Yunani (427 – 347 SM), bahwa musik mempunyai peran cukup kuat dalam kehidupan negara. Dalam bukunya yang sangat terkenal yakni Republik, filsuf yang banyak memberi sumbangan pemikiran di bidang filsafat, etika, estetika dan kenegaraan ini juga menyinggung tentang pentingnya peran musik dalam kehidupan. Termasuk didalamnya bahwa musik memiliki pengaruh cukup kuat di bidang politik. Musik bisa untuk kekuatan, kebaikan maupun kejahatan. Bahkan disebutkan kejayaan atau keruntuhan suatu negara dapat disebabkan musik.

Benarkah kejayaan atau keruntuhan suatu negara dapat disebabkan karena musik, seperti dinyatakan Plato? Meski pendapatnya ini terbilang ekstrem, tapi setidaknya terminologi ini didasarkan bahwa keberadaan musik dalam suatu masyarakat merupakan pencerminan dari watak, karakter, moralitas dari masyarakat atau bangsa tersebut. Tinggal bagaimana eksistensi akan kehadiran musik ditempatkan di tengah kehidupan masyarakat.

Bahkan menurut Plato, masyarakat yang memandang musik hanya sebagai hiburan melulu, musik hanya sebagai alat bersenang-senang, serta musik hanya sebagai media umtuk mabuk-mabukan, masyarakat tersebut pastilah masyarakat bermoral rendah. Plato menempatkan musik tidak semata-mata sebagai hiburan, tapi bagaimana musik yang mampu menyentuh perasaan ini mengandung pedoman-pedoman atau arahan-arahan yang tertuang di syair ataupun puisi-puisi yang diungkapkan dalam narasi nyanyian.

Plato juga menekankan perlunya pendidikan musik bukan saja diajarkan sejak dini mulai usia anak-anak, juga diperkenalkan bagi calon penguasa atau para taruna sehingga mereka menjadi orang-orang yang tahu mencintai keindahan. Karena menurutnya, musik memiliki daya magis bagi warganegara yang dapat membangkitkan semangat juang dan mendorong keberanian, serta mengilhami perbuatan gagah berani dan kebaikan. Sifat hiburan dari musik merupakan pelengkap akal sehat yang berguna untuk menempatkan manusia di jalan benar. Plato sangat menentang terhadap orang-orang memainkan musik yang dapat merusak moral. Bukan cuma

Ringkasan Referensi Perjanjian Baru Tentang Musik

Pada masa menjelang akhir Perjanjian Lama, dan memasuki zaman Kristus, bangsa Yahudi membiarkan penyembahan mereka berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi sangat formal. Inilah masa-masa kemurtadan dan ketidakpercayaan, sehingga penyanyi dan alat-alat musik tidak digunakan sebagai sarana penyembahan. Hanya firman yang dilagukan oleh pendeta dan lagu-lagu yang didendangkan oleh pemimpin biduan (penyanyi profesional) saja yang terdengar di dalam gereja.

Karena para penyembah berhala menggunakan alat-alat musik untuk penyembahan, maka mereka dilarang oleh kaum Farisi. Hal ini terjadi setelah penghancuran Bait Allah pada tahun 70 SM. Secara simbolis, Paulus juga berbicara tentang musik -- "... suara gong dan gemerincingnya canang." Selama berabad-abad, banyak terjadi kontroversi di dalam gereja tentang penggunaan alat musik dan penyanyi di dalam kebaktian penyembahan.

Banyak petunjuk penting tentang musik di dalam Kitab Perjanjian Baru. Kita juga perlu mempertimbangkan beberapa hal bila kita ingin mempelajari musik dari Alkitab:

Kita harus selalu menganggap Alkitab sebagai satu buku yang utuh. Kitab Perjanjian Baru adalah penggenapan dari Kitab Perjanjian Lama. Paulus mengatakan kepada Timotius, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2Timotius 3:16) Saat Paulus menulis kepada Timotius, Perjanjian Baru belum ditulis -- Paulus berbicara tentang Perjanjian Lama.

Sejauh pembicaraan berkisar tentang penyembahan dan musik, dasar untuk pelajaran dan contoh ditulis cukup memadai dalam Perjanjian Lama -- dan di dalam Perjanjian Baru akan ditambahkan beberapa aspek.

Jelas sekali bahwa Daud menerima wahyu Ilahi tentang musik yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam hubungan kita dengan Allah. Kitab Perjanjian Baru menunjukkan tentang apa saja yang telah diwahyukan kepada Daud dan meneruskannya.

Sorakan, nyanyian, tarian, tepuk tangan, angkat tangan, nyanyian nubuatan tidak berhenti dengan kelahiran Kristus. Ungkapan perasaan seperti itu bukan untuk orang-orang tertentu yang mempunyai 'dispensasi', melainkan untuk siapa saja. Kita bisa meneruskan hal ini dan apa saja yang telah Tuhan wahyukan di dalam Perjanjian Baru.

Kisah Para Rasul 15:16: "Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan."

Kisah Para Rasul 24:14: "Tetapi aku (Paulus) mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi."

Seperti yang telah kita lihat, cara-cara penyembahan di dalam hukum Taurat dan kitab para nabi terpusat pada tabernakel Daud. Itulah pusat pewahyuan dari pujian dan penyembahan dalam Alkitab. Paulus kemudian menyatakan bahwa dia menyembah Tuhan dengan menggunakan prinsip-prinsip Daud. Oleh karena Roh Kudus memberi inspirasi kepada Perjanjian Baru, pengertian dasar tentang kebebasan untuk menyanyi, bermain musik, menari, bersujud di hadapan Allah, mengangkat tangan, bertepuk tangan, dan sebagainya hanya ditekankan seperti yang mereka terapkan pada pemikiran khusus dari para penulis Kitab Perjanjian Baru.

Jika kita bisa mempelajari tabernakel Musa dan menerapkan semua cara yang ada di sana dalam kehidupan orang percaya, (suatu pengajaran tentang tabernakel Musa mengungkapkan kuasa kebenaran bagi gereja dewasa ini, maka kita pun bisa melihat bahwa musik dan penyembahan diungkapkan secara indah sekali dalam tabernakel Daud.

Matius 26:30; Markus 14:26

Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.

Sungguh luar biasa jika kita berpikir bahwa sebelum Yesus pergi menggunakan waktu-waktu terbaik-Nya untuk pelayanan, Dia memperkuat diri-Nya sendiri dengan nyanyian. Mungkin Dia menyanyikan Mazmur. Yang pasti, Dia menyanyikan Mazmur 113-118 setelah perjamuan Paskah.

Di dalam bahasa Yunani kata "humneo" (dari kata humnos) berarti nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Allah.

Musik juga digunakan untuk perayaan, perjamuan, perkabungan, dan pesta-pesta (Matius 9:23; Matius 6:2; Lukas 15:25; 1Korintus 13:1).

Lukas 15:25

Ada musik dan tarian saat anak yang hilang kembali. Inilah gambaran dari gereja yang menaikkan pujian, tarian, dan kesukacitaan pada jiwa-jiwa yang kembali kepada Kristus. Kita tidak bisa hanya mengambil bagian pertama saja dari cerita itu dan menerapkannya dalam kehidupan kita saat ini -- kita harus menerima bahwa Allah menyucikan juga nyanyian dan tarian.

Kisah Para Rasul 16:25

"Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah ..." Hasilnya sungguh luar biasa. Allah bertakhta di atas puji-pujian yang menyebabkan gempa bumi besar menggoncangkan penjara.

Mereka dibebaskan, dan kepala penjara bersama seluruh keluarganya menerima Kristus. Inilah kisah besar tentang kekuasaan Allah di tengah-tengah puji-pujian gereja. Bila orang-orang melihat dan mendengar lagu-lagu pujian yang dinamis pada zaman sekarang, mereka akan datang kepada kita dan berkata, "Apa yang harus kukerjakan agar aku bisa diselamatkan?" (lihat juga Mazmur 40:4)

1 Korintus 14:15,26

"Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku."

Banyak gereja yang menyebut hal tersebut 'memuji di dalam Roh'. Pandangan tersebut tidak alkitabiah, dan merupakan konotasi yang salah. Paulus berbicara tentang pujian dengan bahasa yang tidak kita mengerti, misalnya bahasa lidah -- atau bahasa yang kita kenal, misalnya bahasa Indonesia. Kita tidak bisa mengatakan seseorang 'di dalam roh' hanya agar kita bisa memberinya sebuah nama.

Kita berada 'di dalam roh' bila kita berjalan menurut prinsip- prinsip rohani. Setiap lagu yang kita nyanyikan dapat kita katakan 'di dalam roh', jika kita menyanyikan mazmur, himne, atau lagu-lagu rohani baik di tempat kerja maupun di gereja. Lagu 'di dalam roh' bukan karena bentuk nyanyian itu, melainkan karena kita berjalan di dalam roh.

Seluruh surat Kolose pasal 3 menjelaskan tentang prinsip-prinsip 'gaya hidup rohani':

Bangkit bersama Kristus
Senang akan perkara-perkara yang di atas
Hidup tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah
Jangan saling mendustai
Mengenakan manusia baru
Penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, saling mengampuni
Damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita
Bersyukur senantiasa
Perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kita

Setelah kita melakukan prinsip-prinsip gaya hidup rohani, barulah kita hidup 'di dalam roh'. Jadi, hidup dalam roh adalah bukan saat kita menyanyi dengan roh dan akal budi.

Kita perlu bertumbuh semakin dewasa dan matang menurut prinsip-prinsip di atas sehingga kita dapat berfungsi di dalam pelayanan kita, dengan pandangan yang baru setiap saat pagi maupun malam. Penyembahan dan pelayanan kita menjadi aliran yang segar dalam hubungan kita dengan Allah ataupun sesama. Janganlah nyanyian kita menjadi nyanyian yang 'super rohani'. Namun, biarlah kita bertindak dengan penuh iman dan penyembahan.

Kolose 3:16; Efesus 5:19

Orang Kristen mula-mula memakai Mazmur dari Perjanjian Lama untuk memuji Tuhan (Matius 26:30; Markus 14:26; 1 Korintus 14:26; Roma 15:9).

Kata Mazmur dalam bahasa Yunani disebut 'Psalmos' -- yang berarti memukul atau mengetuk-ngetuk dengan jari pada sebuah alat. Misalnya: suatu nyanyian kudus yang diiringi dengan alat musik.

Himne -- merupakan lagu gubahan dari Perjanjian Baru. Bukan berarti lagu-lagu yang kita miliki sekarang ini (Paulus tidak mengenal Isaac Watts atau Wesley), melainkan setiap lagu yang di dalamnya mengandung pesan Kristus dan prinsip-prinsip Perjanjian Baru.

Kata Yunani, 'Humnos', berarti nyanyian pujian yang ditujukan kepada Allah. Nyanyian rohani -- suatu nyanyian spontanitas untuk memuji Allah, atau lagu yang mengungkapkan hati Allah di tengah-tengah umat-Nya (nubuatan).

Kata Yunani, 'Pneumatikos ode', berarti suatu ungkapan yang hanya digunakan setelah peristiwa Pentakosta untuk menyatakan vokal yang berasal dari Roh Kudus.

Mazmur pujian dari Perjanjian Lama yang masih relevan dengan gereja pada saat ini adalah himne (nyanyian gubahan yang mengambil pokok pikiran dari kebenaran dalam Perjanjian Baru -- ini juga diterapkan dalam koor kita) dan nyanyian-nyanyian rohani (lagu-lagu spontanitas seperti The Song of The Lord).

Kedua jenis lagu yang terdapat di dalam Perjanjian Baru tersebut harus ditambahkan pada pelayanan musik yang telah ada dalam Alkitab.

Ibrani 2:12

Kristus menyanyikan pujian kepada Allah di tengah jemaat gereja-Nya. (Di dalam Amplified Version diterjemahkan di tengah jemaat yang menyembah-Nya, Mazmur 22:22)

Yakobus 5:13

Kita dianjurkan untuk menyanyi dengan iringan musik jika kita sedang bersukacita (Amsal 17:22).

Wahyu 5: 8-10

Suatu nyanyian baru sedang dinyanyikan di surga (dengan alat musik). Dalam tabernakel Daud, ada dua puluh empat orang penyanyi dan pemain musik, dan dua puluh empat tua-tua yang terlibat dalam penyembahan di depan tahta.

Wahyu 4:1-5

Lagu baru disebutkan lagi. Mungkin gereja harus 'mengetuk' pintu surga dan mengalirkan lagu baru ke gerejanya. Mungkin ada dimensi lain dalam musik yang perlu kita dapatkan. Mungkin itu berupa melodi, harmoni, atau irama yang belum kita dengar sebelumnya. Paulus berbicara tentang 'suara tertentu' (1 Korintus 14:7), dan mungkin saja struktur musik dari suara ini dan bahkan musik dari surga sama seperti yang kita kenal saat ini. Namun, mungkin ada pengurapan yang hanya dapat diterima oleh orang-orang yang sudah dikuduskan dan disatukan. Sungguh menyenangkan membayangkan bahwa segala sesuatu mungkin di dalam pengurapan Allah.

Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590

Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.
[sunting] Notasi Gregorian Tahun 590

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.Notasi gregorian biasanya digunakan sebagai notasi untuk memainkan lagu gereja
[sunting] Musik Organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).dan beberapa teknik suara lainya.
[sunting] Musik Diafoni 1400-1600

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
[sunting] Basso Ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain.
[sunting] Musik Polifoni Era Barok 1600-1750

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).

Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.

Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
[sunting] Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
[sunting] Musik Klasik Era Romantik 1820-1910

Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.
[sunting] Musik Klasik Modern 1910-sekarang

Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.
[sunting] Sejarah Musik Pop sejak 1920
[sunting] Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890

Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.

Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
[sunting] Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895

Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

Belakangan musik blues ini memengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.

Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
[sunting] Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920

Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
[sunting] Musik Amerika Latin lahir sejak 1857

Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).

Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik Country sejak 1920

Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.

Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.